TURUT BERDUKA CITA ATAS TEWASNYA MANTAN PERDANA MENTERI PAKISTAN BENAZIR BHUTTO AKIBAT TEMBAKAN DAN SERANGAN BOM BUNUH DIRI DI RAWALPINDI PADA 27 DES 2007. BENAZIR BHUTTO ADALAH SIMBOL MODERNITAS DAN DEMOKRASI DI PAKISTAN. KAMI RAKYAT INDONESIA MENGUTUK KERAS AKSI TEROR TERSEBUT.

Demokrasi Munafik

ANWAR: BADAWI MUNAFIK
Sumber: Kompas Minggu, 11 Nov 2007 Halaman: 15

Kuala Lumpur, Sabtu
Tokoh Oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menjuluki PM Abdullah Ahmad Badawi sebagai munafik. Anwar mengatakan itu karena Badawi menyatakan aksi oposisi yang turun ke jalanan sebagai ilegal. Polisi Malaysia juga bertindak brutal dengan mementungi warga sendiri yang melakukan protes.

Sekitar 30.000 pendukung oposisi melakukan protes terbesar dalam satu dekade terakhir, Sabtu (11/10) di Kuala Lumpur. Mereka menuntut demokrasi dan kebebasan berekspresi. Aksi itu digerakkan Bersih, koalisi dari 70 partai oposisi dan organisasi kelompok nonpemerintah.



Mereka memprotes praktik penipuan pada pemilu yang selalu menguntungkan Barisan Nasional (BN). BN adalah koalisi partai yang memerintah Malaysia dan Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) adalah partai utamanya.

Kelompok pembela hak asasi manusia (HAM) yang bermarkas di New York, Amerika Serikat, Human Rights Watch (HRW), mengatakan, pemilu di Malaysia sarat politik uang, menggunakan uang negara untuk kepentingan BN, menekan Komisi Pemilu agar berpihak pada BN, mengerahkan pegawai pemerintah demi kepentingan BN.

Sebagian pemrotes menggunakan kaus oblong bertuliskan "Bersih". Mereka berjalan menuju stasiun kereta utama Kuala Lumpur, sebagian lagi memadati Lapangan Merdeka di Kuala Lumpur. Demonstran terpecah-pecah karena dihalangi aparat membentuk kerumunan.

Para oposisi meneriakkan kata "Reformasi", serta membawa spanduk bertuliskan "Selamatkan Malaysia", "Komisi Pemilu, Hentikan Tipu Muslihatmu!" Polisi menghalau demonstran dengan menggunakan semprotan air dan gas air mata. Polisi juga menangkap puluhan orang.

Sebagian pemrotes berjalan menuju Istana Kerajaan Malaysia. Di sana oposisi menyerahkan sejumlah tuntutan kepada pihak Kerajaan. Pihak oposisi mengatakan akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Malaysia lebih buruk
Menteri Kepolisian Malaysia Johari Baharum mengatakan, "Polisi bisa menguasai keadaan. Sebaiknya oposisi tidak melakukan hal itu lagi. Kami akan bertindak keras," kata Johari.

Anwar mengatakan bahwa dia bahagia karena jumlah yang turun ke jalan tergolong besar. "Saya kira ini adalah satu sukses besar dalam hal ekspresi kebebasan. "Kami akan terus melakukan aksi untuk memberi pesan kepada pemerintah bahwa rakyat sudah muak dengan praktik penipuan," kata Anwar, mantan Menteri Keuangan dan juga mantan Wakil Perdana Menteri.

Tokoh oposisi lain yang ikut aksi itu adalah Hadi Awang dari Partai Islam Se-Malaysia dan Lim Kit Siang dari Partai Aksi Demokrasi.

"Kami berhak melakukan protes. Pemimpin kami begitu bangga berbicara soal demokrasi. Faktanya, demokrasi di negara kami lebih buruk dari Myanmar dan Banglades. Kami hanya ingin mengoreksi yang salah. Tetapi lihatlah polisi yang bertindak terlalu brutal itu. Pemerintah hanya berpikir soal kroninya," kata Rosli (40), seorang pegawai negeri yang ikut turun ke jalan(REUTERS/AP/AFP/MON)

Tidak ada komentar:



VISIT INDONESIA 2008
celebrating 100 years of nation's awakening