UMNO Digerogoti "Kanker" Korupsi
Sumber: Kompas, Kamis, 21 Juni 2001
Kuala Lumpur, Rabu
Ini kali yang pertama seorang petinggi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organization/UMNO) mengakui bahwa partai politik yang sudah berkuasa hampir setengah abad itu digerogoti korupsi. Secara terang-terangan, Deputi PM Abdullah Badawi mengatakan, partai akan menjadi "lemah dan tak berdaya" bila tidak memberantas "kanker" korupsi yang kini menggerogoti tubuh UMNO.
"Persepsi bahwa UMNO merupakan sebuah institusi yang korup harus diubah," kata Abdullah Badawi saat berpidato di hadapan para anggota sayap Pemuda dan Perempuan UMNO, hari Rabu (20/6), di Kuala Lumpur (Malaysia). Ia mengatakan hal itu sehari sebelum sidang tahunan UMNO yang menurut rencana akan diselenggarakan selama tiga hari mulai hari Kamis ini.
Sumber: Kompas, Kamis, 21 Juni 2001
Kuala Lumpur, Rabu
Ini kali yang pertama seorang petinggi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (United Malays National Organization/UMNO) mengakui bahwa partai politik yang sudah berkuasa hampir setengah abad itu digerogoti korupsi. Secara terang-terangan, Deputi PM Abdullah Badawi mengatakan, partai akan menjadi "lemah dan tak berdaya" bila tidak memberantas "kanker" korupsi yang kini menggerogoti tubuh UMNO.
"Persepsi bahwa UMNO merupakan sebuah institusi yang korup harus diubah," kata Abdullah Badawi saat berpidato di hadapan para anggota sayap Pemuda dan Perempuan UMNO, hari Rabu (20/6), di Kuala Lumpur (Malaysia). Ia mengatakan hal itu sehari sebelum sidang tahunan UMNO yang menurut rencana akan diselenggarakan selama tiga hari mulai hari Kamis ini.
Dalam pidatonya di hadapan sekitar 1.200 anggota delegasi itu, Abdullah Badawi menegaskan, "UMNO harus diselamatkan dari kanker yang menyebar luas di antara para anggotanya."
"UMNO harus mengambil langkah tegas untuk memulihkan kredibilitas dan citranya, sehingga orang tidak lagi memandang UMNO dengan penuh kemuakan," katanya.
Ia juga mengecam para anggota partai yang memainkan politik uang dan kroniisme. Isu politik uang dan kroniisme itu biasanya muncul di saat menjelang pemilihan raya. "Kami melakukan segala cara untuk menghapus politik uang di UMNO. Politik uang itu seperti penyakit yang kini merajalela," tambah Abdullah Badawi yang mengakui ada orang yang menjadi anggota UMNO hanya untuk mencari nafkah saja.
Kehilangan semangat
Banyak kalangan menilai, UMNO sudah kehilangan semangat perjuangannya karena terlalu lama berkuasa. Sejak Malaysia merdeka tahun 1957 dari Inggris, UMNO yang merupakan organisasi politik utama puak Melayu, menjadi komponen utama Barisan Nasional (BN), koalisi berkuasa yang kini terdiri dari 14 partai.
Hal seperti itu diakui oleh Shukri Suratman, seorang pemimpin Pemuda UMNO dari negara bagian Johor. Bahkan di kalangan pemuda pun sudah dirasakan bahwa UMNO mulai "meninggalkan" rakyat kecil. "Orang memandang rendah Pemuda UMNO, karena para anggotanya pamer kekayaan mereka," kata Azimi Daim, seorang anggota eksekutif gerakan pemuda.
Kalangan lain berpendapat, sebagai partai besar dan terus-menerus berkuasa, UMNO kehilangan kepekaan terhadap aspirasi para pendukungnya yang terus berkembang. Mungkin saja setiap memenangkan pemilu, UMNO lupa akan janji-janji yang disampaikannya dalam kampanye.
Sudah menjadi gejala umum di negara-negara Dunia Ketiga, partai-partai politik cepat tergoda mengobral janji-janji dalam kampanye pemilu. Akan tetapi, setelah meraih kedudukan, mereka cenderung mengabaikan janji yang sudah disampaikan. Rakyat pun kecewa.
Hanya dalam era keterbukaan dan transparansi seperti saat ini, praktik politik macam itu sulit ditolerir lagi. Masyarakat menjadi vokal menuntut pertanggungjawaban publik partai-partai politik dan penguasa. Pemilu juga tidak bisa lagi digunakan sebagai mesin politik untuk mempertahankan kekuasaan partai berkuasa.
Sementara itu, di kalangan kaum muda sudah pula muncul sebuah pertanyaan, sampai kapan Mahathir Mohamad memimpin UMNO dan Malaysia. Mahathir yang tahun ini genap berusia 75 tahun, sebentar lagi genap 20 tahun menjadi orang pertama Malaysia.
Ada perkiraan, setelah era Mahathir maka dukungan rakyat terhadap UMNO-yang kini dinilai mulai korup dan banyak para pejabatnya yang mementingkan diri sendiri-akan berkurang. (AP/AFP/Reuters/ias)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar