Tragedi Si Anak Durhaka
Oleh: Mohamad Sobary
Sumber: Kompas, 28 November 2007
Di dalam kebudayaan kita tersimpan kekayaan moral yang melimpah. Kekayaan itu terpelihara dengan baik di dalam masyarakat kita karena kita memiliki sistem dan mekanisme pewarisan nilai-nilai kebudayaan yang hidup dan berkembang melintasi batas-batas abad dan generasi. Menurut rumusan bijak Minangkabau, sistem tersebut tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas.
Oleh: Mohamad Sobary
Sumber: Kompas, 28 November 2007
Di dalam kebudayaan kita tersimpan kekayaan moral yang melimpah. Kekayaan itu terpelihara dengan baik di dalam masyarakat kita karena kita memiliki sistem dan mekanisme pewarisan nilai-nilai kebudayaan yang hidup dan berkembang melintasi batas-batas abad dan generasi. Menurut rumusan bijak Minangkabau, sistem tersebut tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas.
Sistem pendidikan tradisional kita—yang sebagian besar kita pelihara di dalam kehidupan keluarga di daerah-daerah pedesaan yang masih bersifat komunalistis—secara seimbang ditumpukan pada tiga dimensi sekaligus, yaitu dimensi kognitif, afektif, dan evaluatif. Di sana—pada intinya—kecerdasan otak (dimensi kognitif) dan kecemerlangan jiwa (dimensi afektif) baru ada maknanya apabila keduanya dapat diwujudkan secara nyata di dalam hidup keseharian kita menjadi dimensi evaluatif. Maksudnya, kita tak boleh hanya omong. Kita tak boleh hanya berteori dan berangan-angan.
Kecuali itu, sistem pewarisan nilai-nilai kebudayaan tadi tercermin tidak saja di dalam pendidikan resmi melalui sistem persekolahan, melainkan juga di dalam kehidupan kesenian kita, termasuk unsur seni bela diri.
Di dalam seni ini muatan moral tadi tersirat, tetapi jelas bagaikan tersurat: guru silat masih selalu menyisakan satu dua jurus yang tak diajarkan pada murid buat berjaga-jaga mengatasi bilamana ada murid durhaka yang melakukan pemberontakan melawan guru dan perguruannya.
Seluruh bangsa yang disebut rumpun Melayu paham akan perkara ini. Bangsa China yang besar lebih paham lagi. "Wisdom" dunia seni bela diri yang diangkat dari novel-novel silat menjadi tema heroik di dalam seni perfilman. Maka, muncullah film-film silat dari negeri China yang dahsyat dan juga film silat dari negeri kita sendiri.
Seni mengatur negara, seni sastra dan seni bela diri, di zaman lampau merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan. Negara yang kuat membutuhkan tentara, pesilat-pesilat tangguh, ahli seni di bidang taktik dan strategi politik, dan seniman di bidang sastra yang mendalam dan mahir menuliskan kisah-kisah sang raja dan keluarga bangsawan menjadi kisah memikat hati.
Kalau begitu, sempurnakah kebudayaan kita?
Tidak. Dilihat dari segi munculnya anak durhaka macam Malin Kundang, terbuktilah bahwa ada yang kurang dalam kebudayaan kita.
Namun, dilihat dari ungkapan bijak masa lalu, yang mengatakan "bukan salah bunda mengandung, buruk suratan tangan sendiri" jelas bagi kita bahwa Si Malin Kundang menjadi anak durhaka bukan karena salah kebudayaan. Malin Kundang muncul dalam kebudayaan bukan karena ia pada dasarnya anak salah asuhan.
Oleh karena itu, kebudayaan merasa berhak mengutuknya menjadi batu agar anak durhaka tak dilahirkan kembali oleh proses sosial-ekonomi kapitalistis yang memang angkuh, terlalu percaya diri, tetapi tak cukup tahu diri seperti tetangga kita.
Rumusan moral kita jelas: terkutuklah semua anak durhaka. Dan, kita tak perlu lagi berpayah-payah mengutuk mereka? Kita cukup menjadi orang tua yang bijak, guru yang sabar, dan tak perlu risau menghadapi kedurhakaan anak atau muridnya?
Saya tidak tahu. Namun, saya tak mau menjadi orang tua dan guru seperti itu. Saya harus bertindak. Saya akan selalu memegang pedang untuk mengusir semua anak dari "neraka". Maksudnya, saya akan mencegah anak-anak berbuat durhaka supaya mereka tak harus mengalami tragedi mengenaskan, menjadi batu menangis.
Sikap saya ini terakomodasi dengan baik di dalam ungkapan lama juga: "Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah". Maka, saya pun menyanggah sikap durhaka itu.
Tetangga kita itu mengejek kita Indon. Mereka tak tahu bahwa bila Indon itu dicarikan kata lainnya yang serumpun, misalnya Indu; maka kita ini berarti bulan. Dan, bulan itu cantik.
Jadi, kita bukan sekadar truly Asia karena truly Asia pada dasarnya hanya truly Malingsia. Sebaliknya, kita "truly Indu", sungguh-sungguh bulan yang cantik memesona.
Dan, kalau Indon itu makssudnya Indun, maka artinya juga mentereng: sapaan penuh sayang. Sebaliknya, kalau Indon itu Indus, dan bertemu dengan nesos, jadilah Indos nesos, atau Indonesia. Indus artinya air, yaitu lautan-lautan kita yang cantik, biru memesona. Nesos, artinya pulau-pulau, yang sebagian sudah mereka maling.
Ini tindakan durhaka. Kita dulu guru mereka. Ketika agak makmur secara ekonomi, mereka merasa sudah pandai. Padahal, ternyata belum tahu etika bertetangga yang baik. Dalam perkara ini saya heran, mengapa pemerintah dan rakyatnya sama-sama congkak, cingkak, dan angkuh?
Mereka hendak belajar mengelola minyak dan kita bersedia menjadi guru yang baik hati. Mereka minta diajari bikin kantor berita dan kantor berita Antara menjadi guru yang pemurah. Ini semua karena semangat untuk mengajari orang-orang bodoh agar kita bisa menerangi mereka dengan cahaya ilmu.
Akan tetapi, mereka lupa kebaikan kita. Bukan salah bunda mengandung, buruk suratan jelas hasil kecongkakan mereka sendiri. Bangsa apa tetangga kita ini? Karena saya berguru kepada bangsa dan negara Australia, sikap saya kepada mereka sangat hormat. Banyak warga kita yang juga hormat sekali kepada bangsa dan negara Amerika karena mereka berguru di sana. Begitu pula mereka yang belajar di Inggris, di Perancis, Belanda, Rusia, Denmark, Norwegia, dan di negara-negara Eropa lainnya.
Kenapa kita memiliki satu murid saja menjadi murid durhaka? Tak tahukah mereka pesan tersirat dalam dongeng-dongeng moral yang menggambarkan betapa tragis akibat tindakan durhaka?
Tak tahukah mereka, tragedi anak durhaka itu menjadi batu, yang selalu menangis karena menyesal, tetapi sesal itu tak berguna?
Sudah berkali-kali mereka meludahi wajah kita. Namun, pemerintah kita yang sangat bijaksana itu diam saja. Sombonglah terhadap bangsa yang sombong karena melawan kesombongan dengan sikap sombong itu sedekah.
Dan, ke mana pula pemuda-pemuda yang merasa dirinya sudah siap memimpin itu? Mengapa pemimpin bisu terhadap isu-isu internasional yang sangat menginjak harga diri dan martabat bangsa kita? Apa beda mereka dengan orang tua? Dikemanakan jiwa Bung Karno yang heroik dan patriotik?
Jangan biarkan mereka menjadi batu. Selamatkan bangsa Fir’aun itu dengan tongkat Musa di tangan kita agar mereka tak tenggelam ke dalam lautan kesombongan mereka sendiri. Selamatkan mereka, setidaknya Anwar Ibrahim dan keluarganya, agar kita tak dipersalahkan dunia. Anwar dan keluarganya bukan bagian dari pencuri itu. Dan, dia bukan si anak durhaka. (Mohamad Sobary, Budayawan)
9 komentar:
Indonesial National Anthem
Indonesial tanah Cairku
Tanah tumpah muntahku
Disanalah aku merangkak hina
Jadi kubur
Indonesial negara miskin ku
Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Indonesial negara miskinku
Mati lah tanahku
Modar lah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Miskin lah jiwanya
Tidurlah badannya
Untuk Indonesial Miskin
Indonesial Miskin
Mampous Modar
Datang kerja Malaysia
Tapi TKI Jadi perampok
Rompak Malaysia bawa wang ke Indon
Indonesial Pendatang Haram
Miskin lah Miskin lah
Datang Haram ke Malaysia
Tiada paspor
Bila kena tangkap dan hantar balik
Kata nya malaysia jahat
Indonesial Negara Perampok
Indonesial Menghantar perampok maling
pekerja TKI Indonesial
hantaq pi Malaysia
Indonesial Maling
Merampok lagu Malaysia
Mengatakan itu lagu mereka
Indonesial Tanah yang hina
Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin Untuk slama-lamanya
Indonesial Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya
Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di Malaysia
Marilah kita mendoa Indonesial brengset
Gersang lah Tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya Mimpilah budinya
Untuk Indonesial Miskin
Indonesial Tanah yang kotor Tanah kita yang Malang
Disanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Indonesial! Tanah Malang Tanah yang aku sendiri benci
Marilah kita berjanji Indonesial miskin
Mati lah Rakyatnya Modar lah putranya
Negara Miskin Tentera Coma pakai Basikal
Miskinlah Negrinya Mundur lah Negara nya
Untuk Indonesial kurap
malaysia negara islam munafik dan semoga Allah SWT menlaknatnya.
Ya Allah SWT turunkan azab kepada malaysia
kamu yang munafik...tidak menerima seadanya...sesuka hati hendak minta ALLAH menurun bala....
kamu tau sekarang kamu dah terima bala gara-gara gayang malaysia kamu itu...itu sebab kamu diturun bala....
kamu bercakap kamu islamic...tapi kamu sendiri menghalalkn maksiat dinegara kamu....kamu harus fikir tentang negara kamu dahulu sebelum negara orang lain.....
kami tidak mencuri budaya kamu....kami(malaysia) datang dari tanah kamu(indonesia) pada zaman "PARAMESWARA MEMBUKA MELAKA"...
KAMI MEMPUNYAI BANGSA MELAYU(JAWA,BUGIS,MINANGKABAU,BANGAUHULU,
BANJAR,BOYAN.)
KAMU HARUS TERIMA HAKIKAT BAHAWA KAMI MELAYU(MALAYSIA) SERUMPUN DENGAN KAMU...
JANGAN HENDAK MELANCAR SERANGAN TERHADAP ORANG YANG MEMBARI BANTUAN MAKANAN DAN MEMBANTU RAKYAT KAMU...
ALLAH S.W.T AKAN MENURUN AZAB KE HADAPAN KAMU, JIKA KAMU BERPERANG DENGAN ORANG YANG MEMBANTU KAMU....
KAMU FIKIRKAN LAH YA.....
KAMI BANYAK MMBANTU KAMU...TAPI KAMU TIDAK MENSYUKURI NIKMAT ALLAH KURNIAKAN PADA RAKYAT KAMU....TAPI ORANG KAMU JUGA BANYAK MELAKUKAN JENAYAH DINEGARA KAMI(MALAYSIA).....HANYA SEGELINTIR
nih org malay klo komen rajin ye .. panjang2 bener kaya kreta apii .. hohoho pasti mikir kata2nya sejam lebihh ...
untuk bung redzaei dan malaysia:
jangan seraya kamu berfikiran dewasa, jika kamu hendak mencuri muka.
untuk apa kami satu rumpun denganmu sedangkan kamu bermuka 2. apakah kamu itu seorang rasul? dengan mudahnya mengatakan bahwa Tuhan akan mengazab kami?. jangan sombong kau anak didik malaysia. "JANGAN HENDAK MELANCAR SERANGAN TERHADAP ORANG YANG MEMBARI BANTUAN MAKANAN DAN MEMBANTU RAKYAT KAMU..." kalimat ini yg kalian banggakan?.berkacalah pada dirimu,kpn kami menganiaya dirimu selain kami menyerang negaramu atas komando bpk.soekarno,akibat dari sikap dan kelakuan kampungan dari pada kalian. "KAMI BANYAK MMBANTU KAMU...TAPI KAMU TIDAK MENSYUKURI NIKMAT ALLAH KURNIAKAN PADA RAKYAT KAMU....TAPI ORANG KAMU JUGA BANYAK MELAKUKAN JENAYAH DINEGARA KAMI(MALAYSIA).....HANYA SEGELINTIR.".sungguh amal yg kau buat ini mengandung arti balas budi. fikirkan baik2 sebelum berucap. kami"INDONESIA" telah menjadi bangsa yang kuat. jangan paksa kami untuk "MENJAMU" diri kalian entah itu di negara kami sekalipun negaramu yang kamu bangakan "MALAYSIA". kami tidak mengharapkan malaysia mengeluarkan kata menyerah dan damai kecuali,"AMPUN".camkan itu.
WTF Melayu Rasis n Pemalas!
Kiss my ass!!
ALAMAT RUMAH AKU
Komplek Perumahan Nasionalisme Indonesia
Gang :GARUDA
No : 17
Kec :AGUSTUS
Kode Pos: 1945
Kota :Pancasila Sakti
NEGARA: NKRI
Warna Cet rmh : MERAH PUTIH
Nama pembantuku :
-PANGERAN KELANTANG
-NAJIS RAJAK
-RAJA GOMBAL
Nama Anjing peliharaanku
"MALAYSIA"
TAHUKAH KALIAN, NEGARA APAKAH MALAYSIA=MALINGSIA??
INI JAWABANNYA:
Malingsia Negara Maling
Malingsia Negara Hewan
Malingsia Negara Anjing Pukimak
Malingsia Negara Berpenduduk Babi Celaka
Malingsia Negara Kucing buduk ompong
Malingsia Negara Budak Inggris forever
Malingsia Negara Tak Berbudaya
Malingsia Negara Tukang Klaim Milik bangsa lain
Malingsia Negara Rakyat dilaknat Tuhan
Malingsia Negara Kebodohan
Malingsia Negara Menyesatkan
Malingsia Negara Celaka
Malingsia Negara Gay
Malingsia Negara Sodomi
Malingsia Negara Tidak Berharga (GRATIS pun TAK ADA YG MAU)
Warga Asli malingsia terlahir dari perkawinan Babi dan Anjing,
Warga Asli malingsia merupakan Anjing & Babi yang ngaku mirip manusia.
Bahasa-bahasa Lain di Malingsia :
Contohnya, kalo mau bilang "Kamu mau pergi ke mana? Aku mau ikut"
Bahasa Malaysia standar : Awak nak pergi ke mane? Saye nak ikut
Bahasa Perak : Mike nak pergi mane? Teman nak nyeponk
Bahasa Kedah : Hang nak pi mana? Aku nak ikut
Bahasa Terengganu : Mung nok gi mane? Kawang nok turuk
Bahasa Kelantan : Demo nok gi mano? Kawe nok turuk
Bahasa Negeri Sembilan : Ekau nak poie mano? Den nak ikuik
Bahasa Ungkel : cok...cok...cok...jancok...asu kabeh Malingsialan !!!
DEDICATED FOR FUCKING MALINGSIALAN ASSHOLE......!!!!!!!
Segera terlihat, siapa yang lebih beradab-budaya. Tuhan bukan pelayan kita; Dia tidak akan begitu mudahnya melaknat orang hanya karena atas permintaan kita..
Posting Komentar