TURUT BERDUKA CITA ATAS TEWASNYA MANTAN PERDANA MENTERI PAKISTAN BENAZIR BHUTTO AKIBAT TEMBAKAN DAN SERANGAN BOM BUNUH DIRI DI RAWALPINDI PADA 27 DES 2007. BENAZIR BHUTTO ADALAH SIMBOL MODERNITAS DAN DEMOKRASI DI PAKISTAN. KAMI RAKYAT INDONESIA MENGUTUK KERAS AKSI TEROR TERSEBUT.

Malaysia Pencundang

A.M. Hendropriyono : Malaysia Terlahir Sebagai Pecundang
Sumber: Rakyat Merdeka, 23 October 2007

Jakarta. Upaya “pencaplokan” negeri jiran Malaysia terhadap aset Indonesia tidak akan pernah berhenti. Demikian disampaikan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

Setelah mempatenkan lagu rakyat Maluku, Rasa Sayange untuk promosi pariwisata, Oktober 2007, dan sebelumnya Desember 2002 telah memboyong Pulau Sipadan dan Ligitan, kini Malaysia masih juga mengincar kebudayaan Indonesia. Salah satunya, kata Hendro, adalah kesenian Wayang Kulit.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait hal ini, berikut wawancara Rakyat Merdeka dengan bekas menteri transmigrasi dan bekas menteri tenaga kerja di era Soeharto ini.

Apa yang Anda ketahui tentang lagu ‘Rasa Sayange’ yang kini dipatenkan Malaysia?
Lagu Semalam di Malaya gubahan Saiful Bachri mulai tersohor ketika rakyat Indonesia mengenang perjuangan mereka membantu para patriot kemerdekaan Malaya melawan Inggris (Inggris termasuk Bangsa Dunia I pimpinan USA) pada 1948. Kurang lebih satu dekade kemudian, muncul lagu Pahlawanku Dirimba Raya, Kalimantan Utara, yang sama tersohornya ketika dilantunkan dengan merdu oleh Anna Manthovani untuk para sukarelawan Indonesia yang sedang membantu pejuang-pejuang Kalimantan Utara juga melawan Inggris, yang ingin memaksakan berdirinya Negara Federasi Malaysia.

Lalu?
Dalam suasana perang kemerdekaan Malaya (nama sebelum jadi Malaysia) maupun dalam perang gerilya melawan konsep Federasi Malaysia Di-Raja, para pejuang Indonesia di negeri jiran sana kerap mendendangkan lagu Rasa Sayang-sayange yang dipopulerkan rekaman Lokananta pada 1962, sebagai obat kerinduan mereka kepada segenap handai taulan yang ditinggalkan jauh di kampung halaman. Kini lagu rakyat Ambon itu telah diklaim sebagai lagu paten Malaysia, sebagaimana pula yang telah terjadi terhadap Batik dan Kebaya Jawa.

Selain lagu ‘Rasa Sayange’, kira-kira apa lagi yang akan dicaplok Malaysia?
Bukan suatu hal yang muskil jika Wayang Kulit pun akhirnya juga dipatenkan Malaysia.

Indikasinya?
Sejak setahun belakangan ini sebuah channel TV Pemerintah Malaysia sibuk melakukan sosialisasi Wayang Kulit, dengan fokus Mr Tan sebagai dalang yang mengaku belajar dari gurunya seseorang Melayu.

Kenapa hal itu mereka lakukan?
Negeri itu (Malaysia) seolah sibuk merekayasa masa lalunya agar menjadi gemilang, untuk menunjang masa kininya yang mempesona oleh kemajuan-kemajuan di bidang sosial ekonomi dan militer, termasuk keberhasilan menerbangkan astronotnya, Sheik Muszaphar Shukor ke antariksa dalam wahana Soyuz milik Rusia (dulu bernama Uni Sovyet, pemimpin bangsa Dunia ke II).

Dalam sejarahnya, bagaimana sih awal mula hubungan Indonesia-Malaysia?
Dalam sejarah hubungan dengan Indonesia, posisi Malaysia terukir sebagai pecundang, ketika Sriwijaya di abad VI dan Majapahit di abad XIII merupakan bangsa yang dipertuan di Asia Tenggara. Setelah masuknya Islam, hegemoni Indonesia semakin nyata oleh serbuan Laksamana wanita Malahayati dari Aceh dan Ratu Kalinyamat dari Jepara, yang membuat porak porandanya benteng Portugis yang berkuasa di Malaka. Pada bulan September 1963 kegentaran menyelimuti para pemimpin Malaya (negara yang baru dimerdekakan Inggris 1957), ketika Bung Karno yang merasa Indonesia sebagai bangsa besar pemimpin bangsa-bangsa Dunia ke III (dulu: The New Emerging Forces) telah dihina dan dianggap sebagai kurcaci, mengumumkan konfrontasi terhadap Inggris untuk membubarkan Malaysia.

Bisa diceritakan penyebab konfrontasi itu?
Konfrontasi itu dipicu oleh Stephen Kalong Ningkan yang atas tekanan Inggris, mengumumkan persetujuan terbentuknya Malaysia, padahal referendum yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan menyertakan Indonesia sebagai pengawas, masih tengah berlangsung.

Lalu?
Pada tanggal 13 Februari 1964 Menlu Indonesia memanggil Leslie Fry, dubes Inggris di Indonesia dan menyatakan bahwa Malaysia adalah konsep neokolonialisme untuk mempertahankan kepentingan imperialis Inggris merampok kekayaan bukan hanya bangsa Kalimantan Utara, tetapi justru rakyat Indonesia. Untuk itu kepada Fry dengan tegas dinyatakan, bahwa Indonesia akan melakukan pengganyangan terhadap Malaysia.

Implikasinya buat sekarang?
Dengan kenyataan sejarah yang menunjukkan bahwa Federasi Malaysia akhirnya berdiri, terbuka kemungkinan tersimpannya rasa dendam terhadap Indonesia. Kegemilangan sejarah bangsa Indonesia masa lalu tidak mendukung kenyataan suramnya Indonesia masa kini. Kita terpaksa mengirim pembantu-pembantu rumah tangga (PRT) ke Malaysia, karena sempitnya lapangan kerja di dalam negeri.

Termasuk balas dendam ke para TKI?
Perasaan minderwaardig (rendah diri) Malaysia terhadap masa lalunya, ditambah dengan arogansi generasi muda Malaysia yang memandang rendah bangsa Indonesia sebagaimana sinyalemen Menlu Nur Hassan Wirajuda, telah menyebabkan terjadinya serangkaian tindak kekerasan dan pelecehan yang jauh melewati batas kepatutan terhadap bangsa Indonesia.


Enam fraksi besar DPR, Kamis 11 Oktober 2007 dengan geram telah meminta agar pemerintah mengeluarkan travel warning bagi bangsa Indonesia ke Malaysia… Ini lebih dari sekadar suatu peringatan biasa agar waspada dalam berpergian tersebut, bangsa Indonesia memerlukan suatu tindakan tegas, yang merubah secara drastis kebijakan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Sebagai bekas menteri tenaga kerja, apa yang Anda usulkan?
Negara-negara penerima TKI perlu segera dialihkan ke negara-negara yang manusianya telah memiliki peradaban, untuk dapat menghargai manusia lain, yaitu ke negara-negara Dunia I yang merupakan negara-negara yang sudah maju.

Kalau tetap kirim ke Malaysia?
Pengiriman pembantu-pembantu rumah tangga ke negara-negara bangsa dunia ke III yang masih cenderung memperlakukan pekerja kasar TKI terutama PRT sebagai budak-belian atau hamba-sahaya, dapat membuat kita semakin terpuruk menjadi bangsa dunia ke-IV. Klasifikasi seperti itu, bangsa dunia ke IV, tidak pernah ada dalam rumusan universal, sehingga berarti tidak mempunyai martabat sama sekali sebagai suatu bangsa.

10 komentar:

ann mengatakan...

saudara/i,

saya orang malaysia, berasal dari sabah (kalimantan utara). dan secara kebetulan, saya tinggal di semporna dan ayah saya bekerja di pulau sipadan.

berhubung perkara pulau sipadan dan ligitan.

saya mahu ketawa sepuas-puasnya kepada indonesia yang menyalak seperti anjing. menyalak tetapi orang tidak mengerti tujuan kamu. kamu berlagak seperti sebuah kuasa besar sedangkan hakikatnya tiasa sesiapa memandang kamu.

kamu mengklaim pulau sipadan senagkan pulau tersebut didiami, dibangunkan, dipopularkan, dikomersialkan oleh kami (orang semporna).

kami bertungkus lumus memajukan pulau sipadan dan kamu secara tiba-tiba apabila dia manjadi salah satu pusat menyelam terbaik di dunia kamu berebutkan sipadan dengan kami.

semua itu kerana kamu tamak dan mengejar populariti. kamu ialah bangsa yang tidak senang melihat jiran kamu berjaya. kamu ialah bangsa bodoh yang tidak mengetahui dunia luar. kamu ialah bangsa yang perasan, perasan bahawa kamu ialah pusat kepada alam semesta. walhal kamu hanya menyalak seperti anjing.

kamu ialah bangsa yang sukakan kehancuran dan suka berperang.sedangkan kami mempunyai cara kami sendiri untuk merdeka.siapa kamu untuk masuk campur dalam urusan kami???

Anonim mengatakan...

saya suka omongan anda tapi saya kurang suka perkataan anda (anjing). apa anda pernah sekolah?ya saya rasa kamu pernah sekolah"mungkin",nah itu perkataan orang yang tidak berpendidikan jangan buat diri anda tidak bermoral mungkin anda jauh lebih hina dibanding orang yang anda hina.itu keritikan saya mungkin anda bisa fikirkan lagi perkataan anda jangan sampai mulut mu menjadi pisau untuk mu.okey bozzzzzzz

Anonim mengatakan...

tak perlu bergaduh lah wahai orang nusantara. hakikatnya, malaysia sama indonesia, termasuk brunei sama singapura berada dalam satu gugusan melayu. jadi ngak menjadi suatu masalah jika ada budaya yang sama. lagu-lagu negeri malaysia kadangkala diguna pakai oleh negara brunei. ngak pernah malaysia marahi, lagu singapura kadangkala malaysia guna, ngak pernah singapura marah.

ini kerana kita semuanya serumpun. kita bangsa Melayu. ngak kiralah kamu melayu indonesia , melayu malaysia, melayu brunei, melayu singapura. kamu ialah melayu.

apa yang patut kita bimbang, akan runtuhnya institusi islam di dunia sekarang ini. ngak kasian meliat saudara kita di palestin menangis dipijak yahudi? kita di asean ini pula tengah bergaduh atas isu yang sememangnya kalau dilihat dari sejarah suatu ketika dahulu, raja melaka juga punya kuasa di sumatera, palembang, raja majapahit juga punya kuasa di singapura, malaya, borneo , jadi? apa yang kita gaduhkan sebenarnya? adakah kita dipergunakan oleh seseorang? ataupun kita semua lupa bahawa 500 tahun yang dahulu, kita semuanya adalah satu rumpun yang sama?

c`mon lah melayu asia tenggara, bangkit pertahankan agama kamu, islam, bukan bangkita pertahankan pendirian yang sebenarnya kita semua sama miliknya.

jangan panggil indonesia anjing. anjing itu sesungguhnya panggilan yang hina.

Anonim mengatakan...

hey, yang pada mendukung INDONESIA, sabar ajalah. MALAYSIA itu negara tak bertuhan dan tak beragama. makannya mereka tak diajarkan tentang tata krama dalam berbahasa. INDONESIA ini punya agama, jadi ya sabrlah. karena saya orang MUSLIM, ya jadi biarlah ALLAH SWT yang membalasnya..

TERIMA KASIH

Anonim mengatakan...

Yah... dulu guru-guru indonesia dikirim ke malaysia, setidaknya Malaysia harus berterima kasih sama Indonesia, bukan dengan mencaplok kebudayaannya...

Bangsa bdoh (Malingsia) akan tetap menjadi bdoh, hanya bisa plagiat... bertobatlah kalian, jangan menyebut diri kalian Muslim sejati karena dalam Islam tidak diajarkan mencuri.. pikirkan itu...

Anonim mengatakan...

kamu bilang karena serumpun berarti tak masalah kalau lagu,pulau,kebudayaan,bangsa dipakai bahkan diclaim bangsa lain yg sama melayu??

kl seperti itu...istri anda bisa saya ngentotin juga dong...kita kan sama2 melayu??

redzaeishafeeq mengatakan...

kamu harus fikir...kita serumpun dari segi budaya...kerana..di malaysia ada org jawa,bugis,banjar,minangkabau,bangkahulu,boyan,
itu semua ada..."jgn kata kami curi budaya kamu"....


orang indo yang bekerja di malaysia melakukan pelpagai jenayah dinegari nie..curi duit orang,pukau,bunuh,ragut,rogol isteri orang lain, lari anak dara orang malaysia..orang malaysia tidak membuat refomasi.....kamu fikirkan ya....

kita serumpun sama2 melayu...ingat sejarah "parameswara membuka melaka "

mempelajari sejarah....

orang cina di tanah besar china tidak memarahi orang cina die serata dunia membawa budaya mereka, orang india di INDIA pun tidak memarahi orang india di serata dunia membawa budaya orang india di serata dunia...

kenapa kita sama budaya harus jadi bergini....

di malaysia ada tarian kuda kepang kamu tidak marah,masakan orang minangkabau, jawa turut ada dimalaysia..kenapa tarian pelet dipertikaikan??....

jika orang kamu membuat jenayah dimalaysia seharusnya dihukum...sama juga "noordin mat top"..kena hukum dinegara kamu bukan???

redzaeishafeeq mengatakan...

masa kamu merusuh mengatakan "malaysai mencuri budaya kamu"

selang beberapa hari kemudian kamu ditimpa bala(di PADANG)..."Azab dari ALLAH S.W.T"

setelah seminggu belanjutan..kamu ingin berperang dengan malaysia...
selang beberapa hari kemudian kamu ditimpa bala lg (gempa bumi di kepulauan jawa)


kamu fikirkn..

kamu fikir lagi ahmad dhanii mengambil lagu ARWAH TAN SRI P.RAMLEE "MADU TIGA"(dilahir di Pulau Pinang, Malaysia)...

kami (Malaysia) tidak marah malah kami(malaysia) menyukainya.....


fikirnya dahulu sebelum menyuarakan....

Anonim mengatakan...

tak guna kita merperbodohkan diri sendiri mengkritik antara satu sama yang lain bangunkan dulu diri sendiri dan negara sendiri dan sama-sama lah kita menolong jiran kita yang lebih memerlukan sokongan daripada kritikan. tidak kiralah apa agama dan bangsa sekalipun tiada tuhan mengajar tentang kejahatan dan tiada bangsa megajar tentang penghinaan. kita hidup dalam dunia yang sama dan tiada gunanya kita bertengkar. dunia semakin panas dan semakin banyak dugaan yang menimpa kita inilah masanya kita bersatu padu semua dalam mencapai kehidupan yang lebih harmoni. Global Warming / Pemanasan Global sedang berlaku, atasilah masalah ini terlebih dahulu untuk masa depan cucu cicit kita. PeAcE!!!!!!

Anonim mengatakan...

hey orang malon tiadalah kamo berguna menyuarakan atau berkata kata yang menguhjat , mneyebut sebagai bangsa bodoh, sedang negara malay belumlah benar benar sebagai negara yang merdeka. kerena di malay masih jugalah diatur atur oleh bangsa colonial.



VISIT INDONESIA 2008
celebrating 100 years of nation's awakening